Festival Kuliner Serpong merupakan agenda rutin tiap tahun
dengan tema yang berbeda-beda, seperti "Beauty of Bali" (2011),
"Minang nan Rancak" (2012), dan "Jawa Sing Ngangeni"
(2013). Dan tahun ini, Summarecon Mal Serpong (SMS) kembali mengadakan Festival
kuliner dengan tema ”Sulawesi Nyamanna..
Pe Sadap!”.
Festival Kuliner Serpong 2014 ini dimulai sejak tanggal 15 Agustus – 7 September 2014, dan
berlokasi di area parkir selatan SMS. Apa sih yang membawa saya bersemangat
hadir difestival kuliner Tahun ini? Tentunya saya ingin melihat ragam budaya,
khususnya budaya kuliner Sulawesi yang ditampilkan pada event akbar ini. Festival Kuliner Serpong 2014 berlangsung pada hari Senin hingga Kamis pukul 16.00 s.d 22.00 WIB, Jumat
pukul 14.00 s.d 23.00 WIB, dan Sabtu - Minggu pukul 11.00 s.d 23.00 WIB
bertempat di area Parkir Selatan Summarecon Mal Serpong.
Saya cukup terkejut begitu tiba di Area parkir selatan SMS,
terdapat banyak sekali booth yang bermodelkan rumah adat Tongkonan (Rumah adat
provinsi Sulawesi Selatan/Suku Toraja) hanya saja, atapnya terbuat dari serabut.
Seluruh area festival pun juga dikemas lengkap
dengan pernak-pernik miniatur dari ikon arsitektur seperti kepala kerbau, kain khas Sulawesi hingga corak etnik
ukiran khas daerah Sulawesi. Tidak
ketinggalan, panggung Festival Kuliner Serpong 2014 dihadirkan
dalam wujud sebuah kapal pinisi. Apa sih kapal Pinisi? Kapal Pinisi adalah sebuah kapal layar tradisional khas yang
berasal dari Suku Bugis dan Suku Makassar di Sulawesi Selatan. Ditambah alunan instrumen
Makasarsiap membuat saya betah dan langsung ingin mengeksplor seperti apa
Festival yang diSajikan SMS.
Berbeda dari Tahun sebelumnya, kali ini sistem pembayaran yang
digunakan menggunakan semacam kartu Flazz. Kita dapat dengan seenaknya Top-up
dan Refund dana. Menurut saya Metode ini lebih Fleksibel dan tidak ngeribetin
dibandingkan tahun 2013 yang menggunakan metode kupon. Pada acara tahun ini
saya pergi berdua dengan teman saya, dan saya hanya men-top up IDR 50k, karena
saya rasa dengan nominal segitu cukuplah untuk makan siang seorang.
Dokumen foto milik Summarecon Mal Serpong |
Setelah melakukan top up saya langsung menggandeng teman saya
untuk mengelilingi seluruh area festival, istilahnya semacam observasi gitu deh
sebelum beli hihihi. Tak Lupa saya mengambil Brosur, di Brosur itu terdapat semacam paduan event ini, seperti lokasi booth, toilet, pintu keluar-masuk, menurut saya peta ini sangat memperkecil kemungkinan pengunjung yang tersesat :)
Suara alunan kolintang pun menuntun langkah kami,
menyisiri tiap sudut booth. Suasana Festival Minggu, 24 Agustus sangat ramai
dan sangat meriah. Banyak orang berlalu lalang, mengantri, ada juga yang sedang
menyantap makanan. Jujur saya jadi ikutan lapar waktu melihat ada salah seorang
pengunjung yang menyantap kambing guling.
Para petugas mengenakan pakaian adat Sulawesi, membuat suasana Festival semakin semarak |
Selama Observasi banyak sekali makanan yang saya temukan, ada Mie Cakalang Rumah Palem, Sop Konro, Coto Makasar Cotota, Lumpia Sulawesi, Baji Pamai Pangsit Mie Ujung Pandang,
Ikan Tude Bakar Rica Oma En, Otak - Otak Baba 'The Makassar', Kambing Guling dan masih banyak lagi.
Katanya sih supaya menjaga rasanya tetap otentik, beberapa pedagang makanan
bahkan langsung diboyong dari tempat
asalnya. Puluhan pedagang kuliner yang telah diseleksi dan dipilih melalui
kriteria rasa, penyajian, kebersihan dan juga harga siap ditampilkan untuk
memuaskan rasa kangen pengunjung akan
makanan-makanan khas Sulawesi. Jadi
tidak perlu takut habis pulang dari Festival ini bakal sakit perut, semua
pedagang udah teruji IPB dan ITB *eh!
Tidak hanya makanan khas Sulawesi, ada juga jajanan pasar
seperti kue Lekker, kue pancong, es roti bakar (saya tidak ngerti deh maksudnya apa),
gudeg juga ada. Bahkan ada 1 booth khusus yang isinya oleh-oleh khas makassar
seperti kain tenun, cemilan, dan masih banyak lagi. Bener-bener gila deh,
rasanya bak datang ke tanah Sulawesi.
Karena saya sangat
penasaaran saya pun pergi ke booth Lumpia Sulawesi, saya beli lumpia Krispi dan
lumpia Sulawesi. Harga satuannya cukup mahal IDR 8k. Tapi rasanya tidak
main-main, benar-benar menggoyang lidah. Selain itu juga saya juga penasaran
sama Es Pisang ijo, saya pun segera mengantri, antrian waktu itu panjang.....
panjang sekali. Dan begitu giliran saya, saya agak kaget harga es pisang
ijo-nya mahal sekali, IDR 25k/porsi. Saya benar-benar tidak memperhatikan sekitar
kalau lagi ngobrol sama teman saya yang gembul ini. Hanya saja, saya tidak
menyesal loh, harganya sesuai dengan rasa. Santannya pas tidak bikin enek, dan
intinya nagih!
Pastel krispi, slurrpppp isiannya enak dan racikan sausnya juga enak |
tidak kalah sama Pastel krispi, Lumpia ini punya cita rasa sulawesi baget! nagih! |
jagoannya minuman khas Sulawesi! Yaps, Es Pisang Ijo! Segerr, karena kesegarannya saya sampai lupa memfoto |
Khawatir dan bingung soal tempat untuk menyantap jajanan? Jangan Khawatir! Pengelola event Festival Kuliner Serpong 2014 menyediakan banyak tempat duduk sesuai kebutuhan kita! Mau makan sambil berdiri? Lesehan? Atau makan seperti layaknya di Cafe-cafe outdoor ? semuanya ada di sini!
Mau jajan lagi, tapi saldo di Flazz saya sudah tidak mencukupi.
Akhirnya saya kembali ke kasir sebelum pulang untuk me-refund dana yang cuma
tersisa IDR 4k.
Aah bener-bener Festival Kuliner 2014 Tahun ini benar-benar Seru
loh, saya tidak menyesal datang kesini, ya walaupun harganya agak mahal sih.
“Sulawesi
Nyamanna'... Pe Sadap”
No comments:
Post a Comment